Publish : BUANA COMPUTER
Editor : Masri Bowo, S.Kom
Sumber : Google
Gangguan dan Upaya Menjaga Kesehatan Pada Sistem Gerak Manusia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sering
kali kita melakukan gerak , tetapi kurang menyadari adanya sistem yang
mempergerakan tubuh kita. Banyak sistem yang menggerakan tubuh kita seperti di
bantu otot ,rangka,tulang,daging,dan lain sebagainya.
Tanpa
semua itu kita tidak dapat bergerak dan melakukan aktifitas layaknya manusia
lain. Otot,daging,rangka,dan
tulang sangat berperan penting dengan tubuh kita dan saling
berpengaruh.Otot,daging,tulang dan rangka adalah alat (SISTEM GERAK MANUSIA)
seperti judul makalah sayapada tugas biologi ini.
Karena mengingat waktu yang singkat,
banyak pembahasan sistem gerak manusia yang belum tertuang dalam makalah kami ini , jadi dalam keterbatasan mari
kita bahas panduan tentang sistem gerak pada manusia di makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gerak ?
2. Apa macam-macam
kelainan pada sistem gerak ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian gerak
2. Mengetahui macam-macam
kelainan pada sistem gerak
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Gerak
Salah
satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan
berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh
makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang
mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan
manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan
kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak
yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan
untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena
terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat
disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga
melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls
atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan
gerak pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan
datang.
B. Gangguan Pada Sistem Gerak
Manusia
a) Gangguan Fisik
Fraktura (Patah/Retak Tulang)
Gangguan yang paling umum adalah kerusakan fisik tulang seperti patah atau
retak tulang. Apabila terjadi fraktula (patah tulang)akan terbentuk zona
fraktula yang runcing dan tajam.
Ciri-ciri fraktura
·
Situasi sekitar menimbulkan dugaan
bahwa telah terjadi cedera (tulang mencuat keluar kulit)
·
Terasa nyeri menusuk pada daerah cendra
·
Terjadi pembengkakan, ini disebabkan
oleh darah dan cairan tubuh lain yang mengumpul di sekitar area cedra
·
Kelainan bentuk,kadang-kadang kepatahan
tulang menyebabkan bentuk yang tidak biasa atau pembengkokan dari bagian tubuh
·
Hilangnya kemampuan gerak, penderita
mungkin bisa sedikit menggerakkan secara penuh
Pengobatan Fraktura
o
Pembiadaian
Benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang
o
Pemasangan gips
Merupakan bahan kuat yang dibungkus disekitar tulang yang
patah
o
Penarikan (traksi)
Mengguanakan beban untuk menahan sebuah anggoata gerak
pada tempatnya. Sekarang juga jarang digunakan, tetapi dulu menjadi pengobatan
utama untuk penyakit fraktura
o
Fiksasi internal
Dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau
batang logam pada pecahan-pecahan tulang. Merupakan pengobatan terbaik untuk
patah tulang
b) Gangguan
Fisiologis
Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh
kelainan fungsi hormon dan vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang
dapatdijelaskan sebagai berikut:
1. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh. keropos
dan mudah patah. Umumnya osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina
yang kurang sempurna atau akibat kekurangan asupan kalsium untuk tulang.
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya
Osteoporosis :
o
Genetis.
Diperkirakan hampir sekitar 80% kepadatan tulang itu diwariskan secara genetik
sehingga dengan kata lain osteoporosis itu dapat diturunkan
o
Wanita diatas
40 tahun lebih banyak terkena osteoporosis dibandingkan dengan pria. Wanita
yang memasuki masa menopause mengalami pengurangan hormon esterogen
o
Orang yang
berbadan ramping serta bertulang kecil
o
Kurang olahraga
dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang. Olahraga atau aktivitas dapat
meningkatkan kepadatan tulang
o
Faktor lain
seperti merokok, banyak mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol, kafein
tinggi seperti teh, kopi serta cola
o
Kekurangan gizi
o
Akibat
penggunaan obat-obatan yang mengandung steroid atau penyakit kronis lainnya
seperti penyakit hati, gagal ginjal kronis
o
Usia lanjut
ciri-ciri penyakit osteoporosis :
o
Terjadinya
patah tulang secara tiba-tiba karena trauma yang ringan atau tanpa trauma
o
Timbulnya rasa
nyeri yang hebat sehingga penderita tidak dapat melakukan pergerakan
o
Berkurangnya
tinggi badan dan bongkok
Cara-cara pencegahan osteoporosis :
o
Melakukan
aktivitas fisik yang teratur seperti olah raga
o
Diet dengan
menambah Calsium dan vitamin D
o
Memperbaiki
gaya hidup dan menghilangkan kebiasaan seperti merokok, minum alkohol
o Penggunaan HRT (Hormon Replacement Therapy) atau terapi esterogen khususnya
bagi wanita baru memasuki masa menopause
Cara mengobati penyakit osteoporosis :
Pengobatan osteoporosi bisa dilakukan dengan pemberian
obat-obatan seperti Kalsitonin dan bisphosphonates yang tentu
saja harus sesuai dan tergantung dari anjuran dokter.
2. Rakhitis
2. Rakhitis
Rakhitis adalah
pelunakan dan melemahnya tulang pada anak-anak, biasanya karena kekuranga
vitamin D yang ekstrimdan berkepanjangan. Vitamin D sangat penting dalam penyerapan
kalsium dan fosfordari saluran pencernaan, yang dibutuhkan anak-anak untuk
membangun tulang yang kuat.
Ciri-ciri penyakit rakhitis :
· Anak-anak akan
lebih rentan terkena patah tulang
· Pertumbuhan
tertunda
· Nyeri pada
tulang belakang, panggul dan kaki
· Penurunan otot
dapat membuat gerakan tidak nyaman
Cara mengobati rakhitis :
Diet dan sinar matahari pengobatan meliputi peningkatan
asupan makanan kalsium, fosfat dan vitamin D. Paparan terhadap cahaya
ultraviolet B (sinar matahari ketika matahari tertinggi di langit), minyakikan
cod,minyak ikan pecak-hati dan viosterol adalah sumber vitamin D. Sebuah jumlah
yang cukup cahaya ultraviolet Bsinar matahari setiap hari dan persendian yang
memadai kalsium dan fosfor dalam makan dapat mencegah rakhitis
c) Gangguan
persendian
Gangguan persendian dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan
normal. Jenis gangguan sendidikelompokkan menjadi 4 yaitu sebagai berikut :
1. Dislokasi
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang
dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang
bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya
(dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan mulutnya kembali
sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas dari tempatnya.
Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.
Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah
dislokasi sendi bahu dan sendi pinggul (paha). Karena terpeleset dari tempatnya,
maka sendi itupun menjadi macet. Selain macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi
yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor.
Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi.
Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak
lagi berhubungan,secara anatomis (tulang lepas dari sendi) (Brunner &
Suddarth)Keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi
merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera.(Arif Mansyur,
dkk. 2000)Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan
patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dis lokasi.( Buku Ajar
Ilmu Bedah, hal 1138) Berpindahnya ujung tulang patah, karena tonus otot,
kontraksi cedera dan tarikan Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan
tulang dari kesatuan sendi.
Ciri-ciri Dislokasi :
o
Nyeri pada daerah cedera
o
Pada bagian cedera tidak dapat
digerakkan secara aktif
o
Terjadi pembengkakan
Cara mengobati Dislokasi :
Cara terapinya adalah dengan mengembalikan si tulang yang
lepas (reposisi) itu ke persendiannya kembali lalu biasanya pasien setelah di
reposisi akan dilakukan imobilisasi atau fiksasi dalam rentan waktu tertentu
agar si tulang ini tidak lepas kembali.
2. Terkilir
(keseleo)
Terkilir merupakan tertariknya ligamensendi karena gerakan tiba-tiba atau
gerakan yang tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit
disertai peradangan pada daerah sendi
Ciri-ciri terkilir :
· Nyeri
· Spasme otot
· Kehilangan kekuatan
· Keterbatasan
lingkup gerak sendi
· Bengkak atau
memar
· Tidak stabil
dan hilangnya kemampuan untuk menggerakkan sendi
Cara mengobati terkilir :
a. REST (
Istirahat)
Tindakan Rest artinya pasien harus mengistirahatkan dan melindungi wilayah
otot yang cedera. Jika terasa sakit saat menahan beban, gunakanlah penopang,
dan jika terasa sakit untuk menggerakan bagian yang cedera, lindungi dengan
splint atau kayu belat.
Kurangi aktifitas sehari-hari sebisa mungkin. Jangan menaruh beban pada tempat yang cedera selama 48 jam. Dapat digunakan alat bantu seperti crutch (penopang/penyangga tubuh yang terbuat dari kayu atau besi) untuk mengurangi beban pada tempat yang cedera. Aktivitas yang berlebih pada bagian tubuh yg terkena akan memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut, misal ligamen yang robek akan semakin parah, bahkan seringkali terkilir disertai pula dengan fraktur/patah/retak pada tulang.
Kurangi aktifitas sehari-hari sebisa mungkin. Jangan menaruh beban pada tempat yang cedera selama 48 jam. Dapat digunakan alat bantu seperti crutch (penopang/penyangga tubuh yang terbuat dari kayu atau besi) untuk mengurangi beban pada tempat yang cedera. Aktivitas yang berlebih pada bagian tubuh yg terkena akan memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut, misal ligamen yang robek akan semakin parah, bahkan seringkali terkilir disertai pula dengan fraktur/patah/retak pada tulang.
b. ICES ( Es )
Kompres dingin atau es akan menghasilkan vasokontriksi untuk mengurangi
pembengkakan dengan meletakkan di bagian yang terluka selama 2-3 menit tiga
kali sehari dalam 24 jam pertama. kita harus menempatkan kain di atas daerah
yang cidera dengan kantong es untuk menghindari luka akibat suhu rendah. Terapi
dengan kompres dingin ini harus dimulai dengan segera dan diteruskan sampai
24-36 jam setelah luka terjadi.
c. COMPRESS ( Kompres atau penekanan pada daerah yang cedera)
Tindakan Compress artinya menekan bagian yang mengalami cedera dengan
menggunakan perban khusus (ace bandage). Perban ini di harapkan juga dapat
mengikatkan kantong es di tempatnya dan tetap di lanjutkan setelah terapi
dingin ingin menghindari serta mengurangi pembengkakan. Meskipun balutan ini
harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu ketat karena dapat
menimbulkan mati rasa, geli atau bahkan menambah rasa sakit.
d. ELEVATION ( Posisi )
Pada tindakan Elevation, pasien sebisa mungkin harus mengangkat bagian
cedera lebih tinggi di atas jantung atau dada selama 24-36 jam pertama untuk
memudahkan kembalinya darah dan untuk mengurangi pembengkakan. Misalnya jika
yang cedera lutut, upayakan pasien dalam posisi tidur kemudian lutut diangkat
atau ditopang dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari jantung. Teknik
ini mengacu pada prinsip bejana berhubungan dan berguna untuk mengurangi
pembengkakan pada bagian cedera.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sangat
banyak yang menyebabkan gangguan pada system gerak manusia yang dapat dibagi menjadi
3 bagian yaitu :
a) Gangguan fisik
b) Gangguan fisiologis
c) Gangguan persendian
B. Saran
Untuk
menghindari penyakit yang menyerang system gerak pada manusia, sebaiknya di
perhatikan sejak dalam kandungan melalui asupan yang kaya kalsium. selain itu
pada saat beraktivitas agar lebih berhati – hati dan perbanyak olahraga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar