Jumat, 18 Oktober 2019

Gangguan dan Upaya Menjaga Kesehatan Pada Sistem Gerak Manusia

Publish : BUANA COMPUTER
Editor : Masri Bowo, S.Kom
Sumber : Google

Gangguan dan Upaya Menjaga Kesehatan Pada Sistem Gerak Manusia


BAB I
PENDAHULUAN
             
A. Latar Belakang
Sering kali kita melakukan gerak , tetapi kurang menyadari adanya sistem yang mempergerakan tubuh kita. Banyak sistem yang menggerakan tubuh kita seperti di bantu otot ,rangka,tulang,daging,dan lain sebagainya.
Tanpa semua itu kita tidak dapat bergerak dan melakukan aktifitas layaknya manusia lain. Otot,daging,rangka,dan tulang sangat berperan penting dengan tubuh kita dan saling berpengaruh.Otot,daging,tulang dan rangka adalah alat (SISTEM GERAK MANUSIA) seperti judul makalah sayapada tugas biologi ini.
Karena mengingat waktu yang singkat, banyak pembahasan sistem gerak manusia yang belum tertuang dalam makalah kami ini , jadi dalam keterbatasan mari kita bahas panduan tentang sistem gerak pada manusia di makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian gerak ?
2.      Apa macam-macam kelainan pada sistem gerak ?

C. Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui  pengertian gerak
2.      Mengetahui macam-macam kelainan pada sistem gerak




BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau  seluruh bagian tubuhnya.  Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan datang.

B. Gangguan Pada Sistem Gerak Manusia

a) Gangguan Fisik

Fraktura (Patah/Retak Tulang)
Gangguan yang paling umum adalah kerusakan fisik tulang seperti patah atau retak tulang. Apabila terjadi fraktula (patah tulang)akan terbentuk zona fraktula yang runcing dan tajam.



Ciri-ciri fraktura
·         Situasi sekitar menimbulkan dugaan bahwa telah terjadi cedera (tulang mencuat keluar kulit)
·         Terasa nyeri menusuk pada daerah cendra
·         Terjadi pembengkakan, ini disebabkan oleh darah dan cairan tubuh lain yang mengumpul di sekitar area cedra
·         Kelainan bentuk,kadang-kadang kepatahan tulang menyebabkan bentuk yang tidak biasa atau pembengkokan dari bagian tubuh
·         Hilangnya kemampuan gerak, penderita mungkin bisa sedikit menggerakkan secara penuh

Pengobatan  Fraktura
o   Pembiadaian
Benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang
o   Pemasangan gips
Merupakan bahan kuat yang dibungkus disekitar tulang yang patah
o   Penarikan (traksi)
Mengguanakan beban untuk menahan sebuah anggoata gerak pada tempatnya. Sekarang juga jarang digunakan, tetapi dulu menjadi pengobatan utama untuk penyakit fraktura
o   Fiksasi internal
Dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang logam pada pecahan-pecahan tulang. Merupakan pengobatan terbaik untuk patah tulang

b) Gangguan Fisiologis
Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon dan vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang dapatdijelaskan sebagai berikut:

1. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh. keropos dan mudah patah. Umumnya osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina yang kurang sempurna atau akibat kekurangan asupan kalsium untuk tulang.


Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Osteoporosis :
o   Genetis. Diperkirakan hampir sekitar 80% kepadatan tulang itu diwariskan secara genetik sehingga dengan kata lain osteoporosis itu dapat diturunkan
o   Wanita diatas 40 tahun lebih banyak terkena osteoporosis dibandingkan dengan pria. Wanita yang memasuki masa menopause mengalami pengurangan hormon esterogen
o   Orang yang berbadan ramping serta bertulang kecil
o   Kurang olahraga dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang. Olahraga atau aktivitas dapat meningkatkan kepadatan tulang
o   Faktor lain seperti merokok, banyak mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol, kafein tinggi seperti teh, kopi serta cola
o   Kekurangan gizi
o   Akibat penggunaan obat-obatan yang mengandung steroid atau penyakit kronis lainnya seperti penyakit hati, gagal ginjal kronis
o   Usia lanjut

ciri-ciri penyakit osteoporosis :
o   Terjadinya patah tulang secara tiba-tiba karena trauma yang ringan atau tanpa trauma
o   Timbulnya rasa nyeri yang hebat sehingga penderita tidak dapat melakukan pergerakan
o   Berkurangnya tinggi badan dan bongkok

Cara-cara pencegahan osteoporosis :
o   Melakukan aktivitas fisik yang teratur seperti olah raga
o   Diet dengan menambah Calsium dan vitamin D
o   Memperbaiki gaya hidup dan menghilangkan kebiasaan seperti merokok, minum alkohol
o   Penggunaan HRT (Hormon Replacement Therapy) atau terapi esterogen khususnya bagi wanita baru memasuki masa menopause

Cara mengobati penyakit osteoporosis :
Pengobatan osteoporosi bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan seperti Kalsitonin dan bisphosphonates yang tentu saja harus sesuai dan tergantung dari anjuran dokter.

2. Rakhitis
Rakhitis adalah pelunakan dan melemahnya tulang pada anak-anak, biasanya karena kekuranga vitamin D yang ekstrimdan berkepanjangan. Vitamin D sangat penting dalam penyerapan kalsium dan fosfordari saluran pencernaan, yang dibutuhkan anak-anak untuk membangun tulang yang kuat.


Ciri-ciri penyakit rakhitis :
·      Anak-anak akan lebih rentan terkena patah tulang
·      Pertumbuhan tertunda
·      Nyeri pada tulang belakang, panggul dan kaki
·      Penurunan otot dapat membuat gerakan tidak nyaman

Cara mengobati rakhitis :
Diet dan sinar matahari pengobatan meliputi peningkatan asupan makanan kalsium, fosfat dan vitamin D. Paparan terhadap cahaya ultraviolet B (sinar matahari ketika matahari tertinggi di langit), minyakikan cod,minyak ikan pecak-hati dan viosterol adalah sumber vitamin D. Sebuah jumlah yang cukup cahaya ultraviolet Bsinar matahari setiap hari dan persendian yang memadai kalsium dan fosfor dalam makan dapat mencegah rakhitis

c) Gangguan persendian
Gangguan persendian dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan sendidikelompokkan menjadi 4 yaitu sebagai berikut :

1. Dislokasi
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas dari tempatnya. Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.
Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi sendi bahu dan sendi pinggul (paha). Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi.
Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan,secara anatomis (tulang lepas dari sendi) (Brunner & Suddarth)Keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera.(Arif Mansyur, dkk. 2000)Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dis lokasi.( Buku Ajar Ilmu Bedah, hal 1138) Berpindahnya ujung tulang patah, karena tonus otot, kontraksi cedera dan tarikan Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi.


Ciri-ciri Dislokasi :
o   Nyeri pada daerah cedera
o   Pada bagian cedera tidak dapat digerakkan secara aktif
o   Terjadi pembengkakan
Cara mengobati Dislokasi :
Cara terapinya adalah dengan mengembalikan si tulang yang lepas (reposisi) itu ke persendiannya kembali lalu biasanya pasien setelah di reposisi akan dilakukan imobilisasi atau fiksasi dalam rentan waktu tertentu agar si tulang ini tidak lepas kembali.

2. Terkilir (keseleo)

Terkilir merupakan tertariknya ligamensendi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit disertai peradangan pada daerah sendi


Ciri-ciri terkilir :
·         Nyeri
·         Spasme otot
·         Kehilangan kekuatan
·         Keterbatasan lingkup gerak sendi
·         Bengkak atau memar
·         Tidak stabil dan hilangnya kemampuan untuk menggerakkan sendi

Cara mengobati terkilir :
a. REST ( Istirahat)
Tindakan Rest artinya pasien harus mengistirahatkan dan melindungi wilayah otot yang cedera. Jika terasa sakit saat menahan beban, gunakanlah penopang, dan jika terasa sakit untuk menggerakan bagian yang cedera, lindungi dengan splint atau kayu belat.
Kurangi aktifitas sehari-hari sebisa mungkin. Jangan menaruh beban pada tempat yang cedera selama 48 jam. Dapat digunakan alat bantu seperti crutch (penopang/penyangga tubuh yang terbuat dari kayu atau besi) untuk mengurangi beban pada tempat yang cedera. Aktivitas yang berlebih pada bagian tubuh yg terkena akan memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut, misal ligamen yang robek akan semakin parah, bahkan seringkali terkilir disertai pula dengan fraktur/patah/retak pada tulang.

b. ICES ( Es )
Kompres dingin atau es akan menghasilkan vasokontriksi untuk mengurangi pembengkakan dengan meletakkan di bagian yang terluka selama 2-3 menit tiga kali sehari dalam 24 jam pertama. kita harus menempatkan kain di atas daerah yang cidera dengan kantong es untuk menghindari luka akibat suhu rendah. Terapi dengan kompres dingin ini harus dimulai dengan segera dan diteruskan sampai 24-36 jam setelah luka terjadi.

c
. COMPRESS ( Kompres atau penekanan pada daerah yang cedera)
Tindakan Compress artinya menekan bagian yang mengalami cedera dengan menggunakan perban khusus (ace bandage). Perban ini di harapkan juga dapat mengikatkan kantong es di tempatnya dan tetap di lanjutkan setelah terapi dingin ingin menghindari serta mengurangi pembengkakan. Meskipun balutan ini harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu ketat karena dapat menimbulkan mati rasa, geli atau bahkan menambah rasa sakit.

d
. ELEVATION ( Posisi )
Pada tindakan Elevation, pasien sebisa mungkin harus mengangkat bagian cedera lebih tinggi di atas jantung atau dada selama 24-36 jam pertama untuk memudahkan kembalinya darah dan untuk mengurangi pembengkakan. Misalnya jika yang cedera lutut, upayakan pasien dalam posisi tidur kemudian lutut diangkat atau ditopang dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari jantung. Teknik ini mengacu pada prinsip bejana berhubungan dan berguna untuk mengurangi pembengkakan pada bagian cedera.




BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sangat banyak yang menyebabkan gangguan pada system gerak manusia yang dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
a)      Gangguan fisik
b)      Gangguan fisiologis
c)      Gangguan persendian

B. Saran
Untuk menghindari penyakit yang menyerang system gerak pada manusia, sebaiknya di perhatikan sejak dalam kandungan melalui asupan yang kaya kalsium. selain itu pada saat beraktivitas agar lebih berhati – hati dan perbanyak olahraga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar